Harapan Petani Milenial Subang Saat Panen Raya Di Akhir 2022

by -607 Views

KABARIBUKOTA.ID – Tingginya harga beras di Indonesia telah menjadi salah satu isu dalam laporan Bank Dunia. Pada ‘Indonesia Economic Prospect (IEP) December 2022’ disebutkan harga beras di Indonesia secara sistematis lebih tinggi daripada negara tetangga, dengan perbandingan pada negara Filipina, Thailand, dan Vietnam. Juga dilaporkan bahwa harga beras dalam negeri stabil hampir sepanjang tahun 2022 hingga beberapa bulan terakhir.

Di balik polemik tingginya harga beras tersebut, justru diberi respons positif oleh kalangan petani. Tanggapan itu berkaitan dengan pembelian harga gabah di saat musim panen yang harganya dinyatakan menguntungkan oleh Duta Milenial Subang. Ketika dihubungi Pangannews, Jumat, 23 Desember 2022, Dedi Mulyadi mengatakan, “Dari segi harga petani, saat ini menguntungkan karena memang di lapangan harga gabah kering panen di atas Rp5.000,- per kilogram dan bahkan ada yang sampai Rp5.800,- per kilogram. Itu merupakan peluang langka. Jarang-jarang petani yang bisa merasakan harga semahal itu, setinggi itu.”

Menurut globalproductprices.com, data September 2022 diperlihatkan posisi harga beras Indonesia berada di peringkat 87 atau enam terbawah dari 92 negara yang penduduknya mengonsumsi beras. Harga beras Indonesia 0,77 USD, sedangkan harga rata-rata bertengger pada 1,82 USD.

Perbandingan paling menyolok justru terjadi di Amerika Latin yakni harga terendah adalah 0,63 USD di Paraguay dan harga tertinggi menanjak hingga 4,76 USD yang terjadi di Panama. Lima negara yang berada di bawah Indonesia dengan harga beras terendah yakni Colombia (0,74 USD), Pakistan (0,74 USD), Bangladesh (0.72 USD), Thailand (0.69 USD), dan Paraguay (0.63 USD). Sedangkan Filipina dan Vietnam masing-masing berada di urutan 73 dan 80, dengan harga mencapai 1.19 USD dan 1.02 USD.

Dedi, asal desa Pringkasap Pabuaran, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat itu, selanjutnya menegaskan, “Dari harapan petani sih, terhadap harga gabah menjelang panen raya nanti, ya harga gabah stabil.”

Berdasarkan data BPS, selama November 2022, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen. Harga semakin meningkat di penggilingan mencapai Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga gabah kualitas yang sama setahun lalu pada November 2021.

Harga semakin naik, sebagaimana terlihat pada rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sebanyak Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen. Kemudian harga makin bertambah di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen. Peningkatan harga gabah juga terjadi luar kualitas di tingkat petani mencapai Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen, sedangkan pertambahan harga di tingkat penggilingan hingga Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.

“Itu sudah menutup biaya produksi, karena memang harga pupuk juga pestisida di lapangan semakin tinggi dan apalagi imbas dari kenaikan BBM. Jadi biaya traktor , kemudian biaya mekanisasi semakin tinggi, Tetapi dengan harga yang sekarang bisa menutup biaya produksi selama satu musim.” Ujar Dedi, figur yang pernah mendampingi presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.