Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adakan Seminar Nasional Politik Identitas dan Pencegahan Mobilisasi Kebencian

by -192 Views

KABARIBUKOTA.ID – Fakultas Psikologi UIN Jakarta pada hari Senin, 11 Desember 2023 menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Identitas Politik dan Pencegahan Mobilisasi Kebencian di Indonesia. Seminar dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Dr Yunita Faela Nisa, M. Psi., Psikolog.

Beliau menekankan latar belakang diadakan seminar nasional ini adalah bagaimana mengantisipasi Pemilu 2024 sehingga dapat berlangsung sehat dan tanpa konflik. Dekan juga menekankan yang menjadi target dari seminar ini adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa sebagai pemilih muda. Pemilih muda adalah proporsi terbesar pemilih di Indonesia.

Keynote speaker pada seminar ini adalah Prof Dr. Ahmad Tholabi, S. Ag., S.H., M. H., M.A., selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik. Beliau menyampaikan pentingnya membedakan antara istilah identitas politik dan politik identitas.

Menurut beliau, identitas politik adalah istilah yang positif karena identitas politik merupakan suatu hal yang terberi dan melekat pada identitas itu sendiri. Politik identitas adalah aktivitas yang bersifat negatif, karena penggunaan identitas dalam politik akan mendorong konflik dan perpecahan.

Beliau mengapresiasi seminar ini, karena dengan seminar ini Fakultas Psikologi UIN Jakarta dapat menunjukkan peran ilmu psikologi dalam mengatasi persoalan politik di Indonesia. Ilmu psikologi tidak hanya mengkaji aspek mikro tetapi juga aspek makro kehidupan manusia.

Narasumber pertama, Dr. Ilmi Amalia, M. Psi., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta, memaparkan lebih detail mengenai perbedaan istilah antara identitas politik, politik identitas, dan politisasi identitas. Ketiga istilah tersebut memiliki kemiripan namun berbeda.

Identitas politik adalah identitas yang memiliki relevansi dengan politik. Politik identitas adalah aktivitas sosial politik yang dilaku oleh identitas tertentu yang biasanya bertujuan memperjuangkan ketidakadilan yang dialami kelompok tersebut. Politisasi identitas adalah usaha menempatkan identitas sebagai tema sentral dalam wacana politik. Dr Ilmi menambahkan bahwa identitas dapat berperan penting dalam memilih kandidat pemimpin, selain faktor lain seperti evaluasi kinerja kandidat dan kesesuaian dengan program yang ditawarkan.

Narasumber kedua, Dr. phil. Idhamsyah Eka Putra, dosen Universitas Persada Indonesia dan Co Editor in Chief Journal of Social and Political Psychology, menjelaskan bagaimana usaha menangani mobilisasi kebencian di Indonesia.

Sebelumnya, Dr. Idhamsyah menjelaskan istilah populisme dan perbedaannya dengan konsep demokrasi.  Gerakan populisme memiliki kecenderungan untuk melihat kelompoknya lebih baik dan merendahkan kelompok lain yang biasanya minoritas. Untuk mendapatkan dukungan, gerakan populisme akan mempolitisasi identitas atas nama mayoritas.

Populisme di Indonesia terdiri dari populisme Islam dan populisme nasionalisme. Apakah mobilisasi kebencian atas nama identitas dapat diatasi? Penelitian yang dilakukan Dr. Idhamsyah dengan konteks kebencian pada keturunan PKI, menunjukkan bahwa dengan membangkitkan narasi bahwa manusia pada dasarnya baik dapat menangkal kebencian pada keturuan PKI.

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis bahwa ketika manusia percaya atau diingatkan bahwa hakikat manusia pada dasarnya adalah baik maka manusia akan  melihat yang lain dengan lebih positif.

Pada akhir sesi diskusi, kedua narasumber sepakat bahwa Indonesia suatu saat akan terbebas dari politik identitas apabila narasi-narasi bahwa manusia pada dasarnya baik terus menerus disosialisasi. Hal ini terbukti dapat menangkal narasi kebencian pada kelompok. Walaupun kapan tepatnya akan terjadi masih sulit diprediksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.